Jumat, 05 Oktober 2012

STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKITIVITAS SISWA


STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKITIVITAS SISWA
TUGAS MAKALAH
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN SEMESTER IV
Mata Kuliah
Model dan Startegi Pembelajaran PAI
Dosen Pembimbing
Rudi Hartono, M. Pdi.

 

Disusun Oleh:
KHOLILURROHIM
KHOIRUL ROSIQIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (SATAI)”AL-QOLAM”
GONDANGLEGI MALANG
2012

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Pujaan dan pujian senantiasa kita lantunkan kepada sang pencipta alam semesta, yang telah memberikan ridho-nya, sehingga kita masih di berikan kesempatan untuk menghirup udara-nya, di beri akal fikir sehingga kita bisa memilah dan memilih nilai-nilai peraturan dunia yang negative dan positif sehingga nantinya kita tidak melupakan tanggung jawab sebagai hamba-nya.
Rahmat ta’dhim dan keselamatan semoga terlimpahkan kepada beliau sang pembawa rahmatan lilalamin di muka bimu, sang pemilih syafa’at bagi ummatnya untuk menuju syurga ilahi robbi, semoga kita terpilih sebagai ummat yang mendapat syafa’atnya kelak di akhirat. Amin.
Makalah yang kami susun ini dengan judul “ strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa
Demikian kata pengantar kami, saran dan kritiknya yang konstruktif selalu kami harap demi kesempurnaan makal ini dan makalah berikutnya. Tiada kata dan harapan kecuali ucapan jazakumullah ahsanal jaza’
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


                                                                                                Malang  …../….2012


                                                                                                            Penulis
Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa
A.    Pengertian Strategi, Metode, Dan Pendekatan Pembelajaran
Pada mulanya istilah strategi di gunakan dalam dunia militer yang di artikan sebagai cara penggunaan seluruh seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan, seorang  yang berperang dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan suatu tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang di milikinya baik di lihat dari kuantiitas maupun kualitas, misalnya kemampuan setiap setiap personal, jumlah kekuatan bersenjataan, motivasi pasukannya, dan lain sebagainya. Selanjutnya ia juga amengumpulkan informasi kekuatan lawan, baik jumlah prajuritnya maupun keadaan prasenjataannya.
Dalam dunia pendidikan, strategi di artikan sebagai a plan, method, or series of aktivities designet to achieves a particular adicational goal. R. David, 1976 jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat di artikan sebgai perencanaan yang berisi tentang rangkain yang kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut.
Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas, pertama startegi pembelajaran merukan rencana tindakan (rangkain kegiatan) termasuk penggunaan mitode dan pemamfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran ini, berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyususnan rencana kerja belumsampai pada tindakan, kedua, starategi di susun untuk mencapai tuuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan penyusun strategi adalah pencapai tujuan.
Istilah lain yang jiga memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan (aproach) sebenarnya pendekatan berbeda baik strategi maupun mitode, pendekatan dapat di artikan sebagai itik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya sangat umum, oleh karena strategi dan mitide pembelajaran yang di gunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu, Roy Killen (1998) misalnya mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approahes) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred approahes). Pendekatan yang berpusat pada guru menurut strategi pembelajaran langsung (direct isntruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori, sedangkan, pendekatan pembelajaran yang perpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
B.     Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat di gunakan, Rowntree (1974) mengelompokkan pada strategi penyampain penemuan atau exposition-discovery learning, dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau groups-individual learing.
C.    Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Startegi pembelajaran yang dapat di gunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus di perhatikan.
a.       Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin di capai.
b.       Pertimbangan yang berhubunga dengan bahan atau materi pembelajarn,
c.       Pertimbangan dari sudut siswa.
d.       Pertimbangan-pertimbangan lainya.
D.    Prinsip-Prinsip Pengunaan Strategi Pembelajaran Dalam Konteks Standar Proses Pendidikan
Yang di maksud prinsip-prinsip dalam bahasan ini adalah hal yang harus di perhatikan dalam mengunakan strategi dalam mengunakan startegi pembelajarn, prinsip umumpengunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi  pembelajaran cocokdi gunakan untuk mencapai sema tujuan dan semua keadaan, setiap strategi memiliki kekhasansendiri-sendiri.
Oleh karena itu guru perlu memahami prinsip-prinsip umum pengunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:
1.      Berorientasi Pada Tujuan
Dalam system pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama, segala aktivita guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan, ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh karena itu keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat di tentuakan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
2.      Aktivitas
Belajar bukanlah mengahafal suatu fakta atau informasi, belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang di harapkan. Karena itu. Strategi pembelajaran harus dapt mendorong aktivitas siswa, aktivitas yang di maksud terbatas pada aktivitas fisik, akantetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mintal, guru sering lupa hal ini.
3.      Individualitas
Mengajar dalam usaha mengembang dalam setian individu siswa walaupun kita mengajar pada sekompoksiswa, namun pada hakikat yang ingin kita capai adalah perubahan prilaku setiap siswa.
4.      Integritas
Mengajar harus di pandangsebagai usaha mengembangkanseluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognetif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektih dan aspek psikomotor, oleh karena itu strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan semua aspekn kepribadian siswa secara terintegrasi.
Di samping itu, bab IV pasal 19 peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 di katakana bahwa proses pembelajaran pada suatu pendidikan di selengarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan. Menantang memotivasi pesertadidik untuk berpartisifasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
Sesui dengan isi peraturan pemerintah di atas, maka ada sejumlah prinsip khusus dalampengelolahan pembelajaran, sebagai berikut:
a)      Interaktif
b)      Inspiratif
c)      Menyenangkan
d)      Menantang
e)      Motivasi
E.     Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)
Dalam standr proses pendidikan, pembelajaran didesain membelajarkan siswa, Artinya sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar, dalam kata lain, pembelajaran di tekankan atau berorintasi pada kativitas siswa (PBAS).








PENUTUP
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa atas segala bimbingan dan rahmatya selama penulis menulis  karya tulis ini. Dengan tersusunnya karya tulis ini berarti telah terpenuhi sebagai tugas kami dalam rangka menambah nilai tugas.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan, namun berkat bimbingan dan pengarahan bapak/ ibu dosen serta beberapa pihak maka penyusun dapat menuyelesaikan makalah ini dengan baik.












DAFTAR PUSTAKA
Brrows H. S dan Tamblyn. R. M (1980) problem based lenning. AN . Aproch to medical aducation, new york, Springer piblising.
Barry, J. Wansworth. (1978). Piaget of the classroom teaching. New york. Longman inc. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar